Kelompok :
1.
Desi Setyaningsih (08103244027)
2.
Eric Suwardani (08103244029)
3.
Ita Ladiana (08103244030)
4.
Dwi Ummi Latifah (08103244031)
5.
Fita Tri Handayani (08103244034)
Mata kuliah : Pendidikan
Anak Berbakat
PROSES BERFIKIR KREATIF
Unsur kreatif
diperlukan dalam proses berpikir untuk menyelesaikan masalah. Semakin kreatif
seseorang, semakin banyak alternatif penyelesaiannya. Berpikir
merupakan instrumen psikis paling penting. Dengan berpikir, kita dapat lebih
mudah mengatasi berbagai masalah dalam hidup. Dalam proses mengatasi suatu
masalah, kita sering berpikir dengan cara berbeda-beda. Para psikolog dan ahli
logika mengenal beberapa cara berpikir. Namun, tidak semua efektif bagi proses pemecahan
masalah.
Berpikir
kreatif merupakan salah satu cara yang
dianjurkan. Dengan cara itu seseorang akan mampu melihat persoalan dari banyak
perspektif. Pasalnya, seorang pemikir kreatif akan menghasilkan lebih banyak
alternatif untuk memecahkan suatu masalah.
Menurut
J.C. Coleman dan C.L. Hammen (1974) berpikir kreatif merupakan cara berpikir
yang menghasilkan sesuatu yang baru dalam konsep, pengertian, penemuan, dan
karya seni. Sedangkan menurut D.W. Mckinnon (1962) menyatakan selain
menghasilkan sesuatu yang baru seseorang baru bisa dikatakan berpikir kreatif
apabila memenuhi dua persyaratan yaitu:
1.
Sesuatu yang
dihasilkannya harus dapat memecahkan persoalan secara realistik.
2.
Hasil pemikirannya
harus merupakan upaya mempertahankan sesuatu pengertian atau pengetahuan yang
murni.
Menurut Coleman dan
Hammen, faktor yang secara umum menandai orang-orang kreatif yaitu:
1.
Kemampuan kognitif:
termasuk di sini kecerdasan di atas rata-rata, kemampuan melahirkan
gagasan-gagasan baru, gagasan-gagasan yang berlainan dan fleksibilitas
kognitif.
2.
Sikap yang terbuka: orang
kreatif mempersiapkan dirinya menerima stimuli internal maupun eksternal.
3.
Sikap yang bebas,
otonom, dan percaya pada diri sendiri: orang kreatif ingin menampilkan dirinya
semampu dan semaunya, ia tidak terikat oleh konvensi-kovensi. Hal ini
menyebabkan orang kreatif sering dianggap “nyentrik” atau gila.
Empat Tahap
Berpikir
Agar mampu berpikir secara kreatif,
pikiran harus dioptimalkan pada setiap tahap yang dilalui. Empat tahap
pemikiran ialah preparasi, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi.
1.
Tahap Preparasi (tahap persiapan)
Pada tahap preparasi, pikiran harus
mendapat sebanyak mungkin informasi yang relevan dengan masalah yang sedang
dihadapinya. Kemudian informasi itu diproses secara analogis untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan pada tahap orientasi. Si pemikir harus benar-benar
mengoptimalkan pikirannya untuk mencari pemecahan masalah melalui hubungan
antara inti permasalahan, aspek masalah, serta informasi yang dimiliki.
Contoh: Pikiran
berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang relevan dengan masalah.
2.
Tahap Inkubasi
Tahap Inkubasi adalah tahap berfikir
kreatif dan pengatasan masalah dimana kejadian mental yang tadinya digerakkan
oleh persiapan yang direncanakan secara intensif, mencapai pencerahan mandiri
sehingga tercapai pemahaman, yang mengarah pada pengatasan masalah.
Pada tahap inkubasi, ketika proses pemecahan masalah menemui jalan buntu, biarkan pikiran beristirahat sebentar. Sementara itu pikiran bawah sadar kita akan terus bekerja secara otomatis mencari pemecahan masalah. Proses inkubasi yang tengah berlangsung itu akan sangat tergantung pada informasi yang diserap oleh pikiran. Semakin banyak informasi, akan semakin banyak bahan yang dapat dimanfaatkan dalam proses inkubasi. proses berpikir tentang suatu masalah secara bawah sadar ketika terlibat dalam kegiatan lain.
Pada tahap inkubasi, ketika proses pemecahan masalah menemui jalan buntu, biarkan pikiran beristirahat sebentar. Sementara itu pikiran bawah sadar kita akan terus bekerja secara otomatis mencari pemecahan masalah. Proses inkubasi yang tengah berlangsung itu akan sangat tergantung pada informasi yang diserap oleh pikiran. Semakin banyak informasi, akan semakin banyak bahan yang dapat dimanfaatkan dalam proses inkubasi. proses berpikir tentang suatu masalah secara bawah sadar ketika terlibat dalam kegiatan lain.
Ciri-ciri utama tahap
inkubasi adalah sebagai berikut:
1.
Inkubasi banyak
tergantung dari persiapan yang intensif dan berhati-hati.
2.
Inkubasi tidak
memerlukan kesadaran berpikir dalam menangani masalah.
3.
Berfungsinya inkubasi
adalah kondisi optimum terjadi melalui relaksasi atau istirahat kesadaran
berpikir tentang masalah tersebut, bila perhatian ditujukan pada
masalah-masalah yang lain melalui rangkaian inkubasi.
4.
Inkubasi meningkatkan
berfungsinya belahan otak kanan atau imajinasi kreatif dengan permunculan
pengatasan masalah kreatif.
Contoh: Pikiran
beristirahat sebentar, ketika berbagai pemecahan berhadapan dengan jalan buntu.
Pada tahap ini, proses pemecahan masalah berlangsung terus dalam jiwa bawah
sadar kita.
3.
Tahap Iluminasi ( tahap Inspirasi )
Pada proses keempat, yakni iluminasi,
proses inkubasi berakhir, karena si pemikir mulai mendapatkan ilham serta
serangkaian pengertian (insight) yang dianggap dapat memecahkan masalah. Pada
tahap ini sebaiknya diupayakan untuk memperjelas pengertian yang muncul. Di
sini daya imajinasi si pemikir akan memudahkan upaya itu.
Contoh: Masa Inkubasi
berakhir ketika pemikir memperoleh semacam ilham, serangkaian insight yang
memecahkan masalah.
4.
Tahap Verifikasi
Pada tahap terakhir, yakni verifikasi,
si pemikir harus menguji dan menilai secara kritis solusi yang diajukan pada
tahap iluminasi. Bila ternyata cara yang diajukan tidak dapat memecahkan
masalah, si pemikir sebaiknya kembali menjalani kelima tahap itu, untuk mencari
ilham baru yang lebih tepat.
Contoh: Tahap terakhir
untuk menguji dan secara kritis menilai pemecahan masalah yang diajukan pada
tahan keempat.
terima kasih banyak, jazakumulloh khoiron katsiro
BalasHapuskk reffrensinya bisa di share nggk !?
BalasHapusKak bisa tolong di share sumbernya
BalasHapusTerima kasih bu, sangat membantu saya :)
BalasHapusmakasih bu ilmuny.mudah dipahami👌👌👌
BalasHapussangat meninspirasi ..ibuk@
BalasHapusapa itu bisa d golongkn faktor kreatif
BalasHapuswah bagus banget
BalasHapusmakasih ikut membaca untuk bahan mengajar...
BalasHapus