5.01.2012

STRATEGI PEMBELAJARAN UNTUK SISWA TUNANETRA DI KELAS INKLUSI

STRATEGI PEMBELAJARAN UNTUK SISWA TUNANETRA DI KELAS INKLUSI
NAMA                        : ERIC SUWARDANI
NIM                                        : 08103244029
TUGAS                                   : PENDIDIKAN INKLUSI


UNTUK ANAK DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN
Hal-hal dibawah ini ajarkan juga pada teman-teman yang lain.

1.      Ucapkan kata pada saat masuk maupun keluar dari kelas atau ruangan.
2.      Panggil anak dengan namanya.
3.      Tempatkan di posisi duduk terdepan dan tidak silau (dekat jendela).
4.      Pergunakan kata-kata keterangan misal: maju, mundur, kanan, kiri ketika menjelaskan arah. Usahakan tidak menggunakan kata: ini, itu, di sana, di sini, dll.
5.      Gambarkan secara detail tentang hal-hal yang bersifat visual, misal: ‘saya menggambar dua lingkaran di papan’.
6.      Jelaskan secara verbal dan sentuhkan pada anak segala sesuatu yang sedang dibahas di kelas.
7.      Beritahu apabila ada perubahan dalam ruang, pertemuan khusus atau ketika ada tugas.
8.      Bacakan informasi tertulis ketika diperlukan.
9.      Sediakan bacaan yang sesuai dengan mereka (braille atau ukuran huruf yang lebih besar).
10.  Ucapkan nama dengan jelas meskipun ATN dapat mengenali melalui suara.
11.  Jika ingin membantu ATN, ucapkan namamu terlebih dahulu, tanyakan apakah ia butuh bantuan. Jika iya, pegangkan lenganmu pada tangannya. Katakan pada mereka apabila akan belok kiri atau kanan, letak pintu serta peringatan apabila ada bahaya.
12.  Secara oral, beritahu siswa ketika guru ingin pergi atau mengakhiri pembicaraan.
13.  Ketika berkomunikasi dengan mereka, jangan lupa menyebut nama terlebih dahulu.
14.  Pergunakan keterangan verbal serta taktual meskipun pada mereka dengan sisa penglihatan.
15.  Tidak perlu berkata keras-keras pada ATN.
16.  Beritahu setiap ada perubahan jadwal.
17.  Ciptakan lingkungan kelas psikis kelas yang kondusif.
18.  Jalin komunikasi yang baik dengan ATN.
19.  Jadwal pelajaran dibuat dengan huruf braille dan dipasang di dinding kelas supaya ATN dapat mengetahui jadwal pelajaran tanpa harus menanyakan pada siswa reguler.
20.  Siswa reguler perlu membantu ATN dalam mengoperasikan suatu alat pembelajaran, misalnya penggunaan tape recorder, komputer yang dilengkapi aplikasi JAWS, dll.
21.  Apabila ATN ingin ke toilet, hendaknya siswa reguler membantunya sambil melatih kemampuan orientasi ATN.
22.  Apabila ada perubahan dalam setting kelas, ATN harus diberitahu terlebih dulu.
23.  Tempatkan alat/media pembelajaran di lemari atau di kotak penyimpanan supaya tidak mengganggu orientasi dan mobilitas ATN.
24.  Ruang kelas usahakan tidak membatasi gerak ATN dan tidak ada hal-hal yang membahayakan geraknya. Misalnya: kabel komputer, OHP, dll.
25.  siswa reguler bisa memberitahu apabila ada penampilan yang kurang rapi sehingga bisa membantu merapikannya.
26.  Jalin hubungan sosial yang harmonis sehingga ATN nyaman belajar di kelas.
27.  Bantu ATN dalam koreksi fisik dalam tentang bagaimana sikap tubuhnya sewaktu berdiri, sewaktu duduk , sewaktu berjalan, dll. Apakah sudah betul atau belum.
28.  Tempatkan ATN di dekat meja guru supaya lebih jelas memahami instruksi guru.


STRATEGI UMUM DALAM PEMBELAJARAN
1.      Hal-hal yang bersifat visual perlu penjelasan verbal. Misal: ketika ingin menjelaskan penggunaan suatu alat. Bila menggunakan transparasi, bacakan dan jelaskan isisnya. Hal lain yang bisa dilakukan: memberi penjelasan lewat kaset. Jelaskan dengan tepat apa yang digambarkan pada media visual. Biarkan anak meraba media pengajaran jika mereka tidak dapat melihatnya, misalnya peta bisa berupa garis dari benang. Tiap anak yang berkesulitan melihat memerlukan pembaca untuk membantunya. Pembaca akan membacakan dan menjelaskan buku-buku kepada anak dan membantu anak belajar. Pembaca bisa teman sekelas, anak yang lebih tua atau guru relawan.
2.      Bila pembicara lebih dari satu, masing-masing pembicara mengemukakan nama terlebih dahulu.
3.      Pastikan penjelasan dapat ditangkap dengan jelas suara oleh semua audien dan ulangi pertanyaan sebelum menjawab.
4.      Materi pelajaran dapat dibagikan dalam bentuk soft copied.
5.      Untuk mereka yang low vision memerlukan materi huruf besar dengan ukuran font 16-18
atau lebih.
6.      Guru dapat meminjamkan buku pelajaran untuk hari esok supaya siswa tunanetra dapat menyalinnya di rumah ke dalam huruf braille. Dengan demikian, pada saat proses pembelajaran siswa tunanetra dapat lebih paham dengan materinya.
7.      Buat semacam kontrak belajar supaya siswa tunanetra berperan aktif. Misalnya: dalam diskusi, siswa tunanetra diberi kesempatan untuk berbicara.
8.      Strategi pembelajaran untuk siswa tunanetra perbanyak dalam pengembangan kemampuan indera nonvisualnya.
9.      Kenalkan ATN dengan benda-benda kongkrit di lingkungan sekitarnya.
10.  Pembelajaran perbanyak melibatkan siswa tunanetra sehingga aspek kognitif, afektif dan psikomotornya berkembang dengan baik.


2 komentar:

  1. tolong dikoreksi tentang posisi ATN di dekat jendela, jelaskan lebih spesifik jendela seperti apa?bagaimana keamanannya, bagaimana intensitas cahaya dapat terbantu dengan penempatan didekat jendela,

    BalasHapus
  2. tolong dikoreksi tentang posisi ATN di dekat jendela, jelaskan lebih spesifik jendela seperti apa?bagaimana keamanannya, bagaimana intensitas cahaya dapat terbantu dengan penempatan didekat jendela,

    BalasHapus