STRATEGI PEMBELAJARAN UNTUK SISWA TUNANETRA DI KELAS INKLUSI
NAMA : ERIC SUWARDANI
NIM :
08103244029
TUGAS : PENDIDIKAN INKLUSI
UNTUK
ANAK DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN
Hal-hal
dibawah ini ajarkan juga pada teman-teman yang lain.
1.
Ucapkan kata pada saat
masuk maupun keluar dari kelas atau ruangan.
2.
Panggil anak dengan
namanya.
3.
Tempatkan di posisi
duduk terdepan dan tidak silau (dekat jendela).
4. Pergunakan
kata-kata keterangan misal: maju, mundur, kanan, kiri ketika menjelaskan arah.
Usahakan tidak menggunakan kata: ini, itu, di sana, di sini, dll.
5. Gambarkan
secara detail tentang hal-hal yang bersifat visual, misal: ‘saya menggambar dua
lingkaran di papan’.
6. Jelaskan
secara verbal dan sentuhkan pada anak segala sesuatu yang sedang dibahas di
kelas.
7. Beritahu
apabila ada perubahan dalam ruang, pertemuan khusus atau ketika ada tugas.
8. Bacakan
informasi tertulis ketika diperlukan.
9. Sediakan
bacaan yang sesuai dengan mereka (braille atau ukuran huruf yang lebih besar).
10. Ucapkan
nama dengan jelas meskipun ATN dapat mengenali melalui suara.
11. Jika
ingin membantu ATN, ucapkan namamu terlebih dahulu, tanyakan apakah ia butuh
bantuan. Jika iya, pegangkan lenganmu pada tangannya. Katakan pada mereka
apabila akan belok kiri atau kanan, letak pintu serta peringatan apabila ada
bahaya.
12. Secara
oral, beritahu siswa ketika guru ingin pergi atau mengakhiri pembicaraan.
13. Ketika
berkomunikasi dengan mereka, jangan lupa menyebut nama terlebih dahulu.
14. Pergunakan
keterangan verbal serta taktual meskipun pada mereka dengan sisa penglihatan.
15. Tidak
perlu berkata keras-keras pada ATN.
16. Beritahu
setiap ada perubahan jadwal.
17. Ciptakan
lingkungan kelas psikis kelas yang kondusif.
18. Jalin
komunikasi yang baik dengan ATN.
19. Jadwal
pelajaran dibuat dengan huruf braille dan dipasang di dinding kelas supaya ATN
dapat mengetahui jadwal pelajaran tanpa harus menanyakan pada siswa reguler.
20. Siswa
reguler perlu membantu ATN dalam mengoperasikan suatu alat pembelajaran,
misalnya penggunaan tape recorder, komputer yang dilengkapi aplikasi JAWS, dll.
21. Apabila
ATN ingin ke toilet, hendaknya siswa reguler membantunya sambil melatih
kemampuan orientasi ATN.
22. Apabila ada perubahan
dalam setting
kelas, ATN harus diberitahu terlebih dulu.
23. Tempatkan
alat/media pembelajaran di lemari atau di kotak penyimpanan supaya tidak
mengganggu orientasi dan mobilitas ATN.
24. Ruang kelas usahakan tidak membatasi gerak ATN dan tidak
ada hal-hal yang membahayakan geraknya. Misalnya: kabel komputer, OHP, dll.
25. siswa reguler bisa memberitahu apabila ada penampilan
yang kurang rapi sehingga bisa membantu merapikannya.
26. Jalin hubungan sosial yang harmonis sehingga ATN nyaman
belajar di kelas.
27. Bantu ATN dalam koreksi fisik dalam tentang bagaimana
sikap tubuhnya sewaktu berdiri, sewaktu duduk , sewaktu berjalan, dll. Apakah
sudah betul atau belum.
28. Tempatkan ATN di dekat meja guru supaya lebih jelas memahami
instruksi guru.
STRATEGI
UMUM DALAM PEMBELAJARAN
1.
Hal-hal yang bersifat
visual perlu penjelasan verbal. Misal: ketika ingin menjelaskan penggunaan
suatu alat. Bila menggunakan transparasi, bacakan dan jelaskan isisnya. Hal
lain yang bisa dilakukan: memberi penjelasan lewat kaset. Jelaskan dengan tepat
apa yang digambarkan pada media visual. Biarkan anak meraba media pengajaran
jika mereka tidak dapat melihatnya, misalnya peta bisa berupa garis dari
benang. Tiap anak yang berkesulitan melihat memerlukan pembaca untuk
membantunya. Pembaca akan membacakan dan menjelaskan buku-buku kepada anak dan
membantu anak belajar. Pembaca bisa teman sekelas, anak yang lebih tua atau
guru relawan.
2.
Bila pembicara lebih
dari satu, masing-masing pembicara mengemukakan nama terlebih dahulu.
3. Pastikan
penjelasan dapat ditangkap dengan jelas suara oleh semua audien dan ulangi
pertanyaan sebelum menjawab.
4. Materi
pelajaran dapat dibagikan dalam bentuk soft copied.
5. Untuk
mereka yang low vision memerlukan materi huruf besar dengan ukuran font 16-18
atau lebih.
6.
Guru dapat meminjamkan
buku pelajaran untuk hari esok supaya siswa tunanetra dapat menyalinnya di
rumah ke dalam huruf braille. Dengan demikian, pada saat proses pembelajaran
siswa tunanetra dapat lebih paham dengan materinya.
7. Buat
semacam kontrak belajar supaya siswa tunanetra berperan aktif. Misalnya: dalam
diskusi, siswa tunanetra diberi kesempatan untuk berbicara.
8. Strategi
pembelajaran untuk siswa tunanetra perbanyak dalam pengembangan kemampuan
indera nonvisualnya.
9.
Kenalkan ATN dengan
benda-benda kongkrit di lingkungan sekitarnya.
10. Pembelajaran perbanyak melibatkan siswa tunanetra
sehingga aspek kognitif, afektif dan psikomotornya berkembang dengan baik.
tolong dikoreksi tentang posisi ATN di dekat jendela, jelaskan lebih spesifik jendela seperti apa?bagaimana keamanannya, bagaimana intensitas cahaya dapat terbantu dengan penempatan didekat jendela,
BalasHapustolong dikoreksi tentang posisi ATN di dekat jendela, jelaskan lebih spesifik jendela seperti apa?bagaimana keamanannya, bagaimana intensitas cahaya dapat terbantu dengan penempatan didekat jendela,
BalasHapus